Sabtu, 17 April 2010

Seputih sayap Nasicha (Part 1)

1


 

    "kamu maunya apa?tapi aku g bisa dol, aku nggak akan pernah bisa balikan sama kamu" Ucap seorang pria kepada gadis disebelahnya. Gadis itu hanya menunduk mencoba menahan airmatanya yang semakin deras keluar.

    "Aku nggak pengen apa-apa, aku Cuma pengen kayak dulu lagi, mang aku yang bodoh, aku gampang percaya dengan sampean, seharusnya aku tau oranmg sesempurna dan sebaik sampean nggak akan pernah bisa mencintai aku meski aku sudah berusaha sekuatku, harusnya aku tau sampean memang tak pernah bisa mencintaiku" ucap gadis itu dengan airmata yang tak lagi bisa ditahan.

    "kalau aku cinta sama kamu itu memang benar, nggak bohong, sampai sekarangpun aku masih cinta sama kamu meski cintaku sekarang tidak sebesar pertama kali"

    "iya, dan tinggal menunggu waktu sampai cinta sampean habis dan sampean tidak akan mengingatku lagi, sampean nggak tau gimana rasanya jadi aku, aku bener-bener nggak bisa hidup tanpa sampean, sudah beberapa bulan ini aku mencoba, tapi nyatanya apa?aku masih terus teringat sampean, bahkan ketika aku mencoba menerima cinta vian, aku masih terus teringat sampean, tega banget sampean ninggalin aku kayak gini?sampean nggak inget semua yang udah sampean bilang ke aku?"

    "Maaf dol, tapi aku bener-bener nggak bisa dan aku nggak pernah merasa menjajikan apa-apa ke kamu, aku sudah pernah bilang ke kamu, aku belum siap jika hubungan kita sampai ke orang tua, aku masih ingin bebas, lagi pula aku hanya manusia biasa dengan gairah muda, aku masih mencari orang-orang yang lebih cantik untuk dicintai, maaf dol" pria tersebut bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan gadis yang semakin remuk hatinya. Andai saat ini terjadi gempa bumi sekalipun mungkin dia tidak akan terasa karena begitu hebatnya guncangan yang dia rasakan dalam hatinya.

    Lelaki, kenapa engkau begitu tega menyakiti hati wanita yang begitu lembutnya dengan keegoisanmu?kenapa engkau tega menyakitui mereka padahal seharusnya engkaulah yang harus melindungi mereka dari berbagai macam keskitan? Oh lelaki, apakah memang sudah tidak ada secuilpun cinta dan perasaan dalam hatimu?.

    Gadis tersebut berdiri. Berjalan dengan segunung cinta, harapan, kasih saying, keputus asaan, kesakitan, kepedihan, dan kekecewaan yang begitu dalam di hatinya. Lelaki pertama dan satu-satunya yang dia cintai dan mengajarinya cinta dengan begitu saja atas alas an yang tidak masuk akal. Dia merasakan begitu bodohnya dia sudah mempercayai kata-kata lelaki tersebut. Tapi sesakit apapun dia, dia tidak bisa membunuh cintanya untuk lelaki tersebut. Tetapi, keputusasaan ini sungguh gelap dan seakan tak berujung, tak memberinya sedikitpun cahaya agar ia bisa melihat kemana seharusnya ia melangkah. Siang terik ini bagai malam gelap gulita, tanpa bintang, tanpa bulan.


 

Aku berjalan dan terus berjalan. Mencoba mencari tujuanku. Tiba-tiba di persimpangan, dirimu datang dan menawarkan aku jalan dan tujuan baru. Dengan penuh kepercayaan dan harapan, aku memasrahkan diriku mengikuti langkahmu, jalanmu, dan tujuanmu karena jalan yang engkau tawarkan terlihat begitu indah dan bercahaya. Aku membiarkanmu menuntunku. Aku dan kamu, berjalan bersama-sama hingga aku tidak sadar aku tidak lagi berjalan dengan kakiku, tak lagi melihat dengan mataku. Semua hanya kamu, kamu, dan kamu. Tapi tiba-tiba jalan menjadi gelap gulita. Kau melepaskan genggamanmu dan meninggalkanku sendiri. Aku tak bisa melihat dan tidak lagi bisa berjalan karena aku sudah terbiasa berjalan dengan kakimu. Kini aku sendiri di jalan yang gulita ini. Aku tak tau aku harus berjalan keman, aku harus bagaimana? Aku bingung. Ingin berjalan maju, tapi tak tau harus kemana. Ingin berjalan kebelakang tapi aku sudah tidak tau lagi jalan kembali, lagi pula aku harus kembali kemana?Lalu, aku hanya bisa duduk, menangis, meratap dan berharap engkau datang kembali dan membimbingku kembali. Tapi bagaimana kalau kamu tidak kembali?entahlah, aku takut, aku benar-benar takut. Rasanya aku lebih siap mati dari pada berdiri disini sendiri tanpa kepastian dan hanya ada kegelapan.


 

    "mbak gila ya, kalau mau bunuh diri jangan disini, bisa-bisa nanti saya yang disalahkan" ucap seseorang dari dalam kendaraan dengan suara begitu keras. Tapi gadis itu tidak mendengarnya sama sekali. Ia masih terus berjalan dan terus berjalan, sampai akhirnya dirasakannya bumi tempatnya berpijak terasa bergoyang-goyang dan gelap, dan….

    "mbak….eh, kenapa ini?"